Author : NickN Sara
Genre : Romance, Friendship
Rating : PG-13
Length : Chaptered
Main cast:
Lee Donghae
Amber
Im Yoona
Im Yoona
Other cast:
SM Artist
Cantik. Itulah dia. Bahkan mungkin lebih dari kata cantik
hingga aku bingung harus menyebut apa untuk kesempurnaan wajah yang
dimilikinya. Kepribadiannya yang ceria seakan mewarnai semua kepenatan yang ada
didunia ini. Bahkan lewat senyumnya yang sangat ramah dan jujur, ia mengisi
setiap napas dalam hidupku selama ini.
Wajarlah jika ada begitu banyak pria di Seoul… ahh tidak,
mungkin bahkan pria di seluruh dunia ini yang mengagumi sosoknya itu. Sedikit banyak itu membuatku bahagia bisa memilikinya
tapi juga sesak didada.
Sesak, iya. Entah sudah berapa banyak pria yang sudah
di’couple’kan dengannya dan sebagian adalah hyung
dan dongsaengku. Ia memang mudah
akrab dengan semua orang termasuk anggota grupku, Super Junior. Tapi sakit sekali
rasanya melihat para hyung dan dongsaengku membicarakan dan menggodanya.
"Hyung, dia tidak lebih dari
hoobae bagi kami semua. Percayalah itu. Tentang kedekatan Teukie Hyung, Siwon
Hyung atau Kyuhyun dengannya, itu tidak lebih dari kebutuhan publik semata."
Itu adalah kata-kata Ryeowook tiap kali melihatku terdiam
memandangi Yoona bersama dengan member grupku. Sedikit melegakan dan
menenangkanku. Mungkin itulah kenapa aku sangat menyayangi dongsaengku yang satu ini. Apalagi ia jika aku murung, ia akan
membuatku masakan yang sangat enak untukku.
Im Yoona…
Itulah nama kekasihku. Siapa yang tidak mengenal dia coba?
Seorang member girlband ternama dan yang paling cantik di Korea. Sudah lama
sekali aku menjalin hubungan dengannya. Bila dipikir-pikir itu telah terjadi
selama masa trainee kami. Selama itu pula sudah berkali-kali aku putus dan
rujuk dengannya. Sebenarnya itu bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan.
Suhu malam hari di Busan terasa begitu panas hari ini. Seharusnya
tidak seperti ini. Bukankah sekarang adalah musim dingin? Tapi kenapa seluruh
badanku begitu panas?
“Wooyyy hyunggg!” teriak seseorang yang tiba-tiba
muncul sambil menepuk bahuku
Donghae tampak begitu terkejut hingga membuyarkan
pembicaraannya dengan dirinya sendiri yang sudah terjadi sedari tadi. Entah
sudah sejak kapan ia berdiri termenung di balkon paling atas di hotel yang
ditempatinya kini. Dipandanginya seseorang yang tak asing baginya. Seseorang
yang sangat tampan untuk ukuran seorang yeoja.
“Hufftt… kau
benar-benar membuatku terkejut.” Keluh Donghae sambil mengedarkan pandangannya mengamati
gemerlap lampu dimalam hari untuk menyembunyikan masalahnya.
“Apa kau ada
masalah hyung? Yoona eonni lagi?”
kata Amber dengan asalnya
Tak ada respon dari Donghae. Ia pun langsung merangkul bahu sunbaenya itu sambil menepuk-nepuknya.
Donghae melirik tajam kearah Amber dan mendapati Amber yang tengah memainkan
alisnya untuk menghiburnya. Senyumpun langsung tersirat diwajah Donghae yang
kemudian membalasnya dengan mengacak-ngacak rambut Amber.
“Kajja… kita
makan hyung.” Ajak Amber
Hyung…
Begitulah Amber memanggil Donghae. Aneh? Iya. Seorang yeoja harusnya memanggil namja yang umurnya lebih tua darinya
dengan sebutan Oppa, tapi dia justru
memanggil Donghae dengan sebutan hyung.
Seolah menganggap dirinya adalah seorang namdongsaeng
bagi Donghae. Membuat para sunbae
atau anggota Fx yang lainnya hanya bisa menggelengkan kepala.
“Bukankah aku dan dia sangat mirip? Dia juga
menyebutku dengan ‘mini Donghae’. Itu membuatku semakin merasa kalau aku ini
adalah saudara kembarnya.”
Itulah jawaban Amber setiap kali ada yang bertanya tentang
mengapa ia memanggil Donghae dengan sebutan hyung.
Alasan yang aneh dan terkesan melantur. Namun tak dapat dipungkiri tentang
kemiripan wajah mereka itu.
****
“Mari kita
jalani hubungan sebagai sunbae dan hoobae saja Oppa.” Pinta Yoona
“Mwo???”
Donghae menatap kedalam bola mata kekasihnya itu. Ia tahu ada
kata pisah disana. Namun sebisa mungkin ia mengabaikan semua itu. Dirangkulnya
bahu Yoona dan dibawanya gadis bertubuh kurus tinggi itu untuk kembali masuk
kedalam kamar hotel mereka masing-masing.
“Oppa… Aku serius.” Seru Yoona yang
mencoba menahan tubuhnya untuk tetap pada tempatnya berdiri.
“Wae? Waeyo? Aku tahu mungkin selama ini
aku hanya melakukan hal yang sama setiap hari saat bersamamu. Aku tahu kau
pasti bosan dengan semua itu. Tapi tidak bisakah kau memberiku kesempatan
lagi?”
“Aniya… bukan itu Oppa. Aku ingin serius pada karirku dan tidak ingin terikat dengan
siapapun. Aku juga tidak ingin melukaimu saat aku tengah bersama namja lain.”
“Kenapa
selalu itu yang menjadi alasanmu? Kita sudah putus 3 kali hanya karena alasan
itu. Kita tidak bisa seperti ini terus.”
“Karena
itulah, kita berpisah Oppa. Mari kita
hidup sebagai sunbae dan hoobae saja. Dan kali ini, kita harus
benar-benar berpisah Oppa. Mianhae Oppa…” Balas Yoona yang
mengambil langkah untuk pergi meninggalkan Donghae sendirian di balkon hotel.
“Basah. Apa ini? Ada sesuatu yang basah diwajahku. Gerimiskah
ini atau airmataku? Kenapa hujan jatuh disaat seperti ini? Kenapa dadaku terasa
begitu sesak? Bukankah aku sangat menyukai hujan sejak mengenal Yoona? Tapi
kenapa hujan hari ini terasa begitu menyakitkan?” pikir Donghae
Saat itu pula, Donghae lebih memilih pulang ke kampung
halamannya di Mokpo untuk menenangkan diri. Ia tidak ingin terlalu menampakkan
kesedihannya dihadapan hyung dan juga
dongsaengnya.
“Kenapa
tiba-tiba? Apa terjadi sesuatu?” tanya Leeteuk yang terlihat begitu cemas
mendengar Donghae yang ingin pulang ke kampung halamannya.
“Aniya. Gwaenchanayo hyung. Aku hanya
merindukan appaku. Sekalian aku juga
ingin membersihkan makamnya sendiri. Tak lama hyung. Mungkin hanya 3 hari.” Balas Donghae yang mencoba meminta
ijin pada hyung tertuanya itu
“Sepertinya
dia sedang ada masalah dan ia tidak mau menceritakannya padaku.” Gerutu Leeteuk
tatkala melihat kepergian dongsaeng kesayangannya itu.
“Kudengar ia
putus dengan Yoona.” Sahut Jongwoon yang tiba-tiba muncul dikamar Leeteuk dan
membuat sang leader begitu terkejut hingga hampir terjatuh
“Yakkk kau
mengagetkanku. Kapan kau masuk? Chagaman…
mereka putus?”
“Ne hyung. Itu yang kudengar.”
“Hm pasti
mereka akan baikan lagi seperti yang sudah-sudah.”
“Aniya hyung. Kali ini mereka benar-benar
telah mengakhiri hubungan mereka dan sepakat untuk tidak rujuk kembali.”
“Karena
itukah dia memilih menyembunyikan kesedihan dengan mengunjungi makam appanya? Apa yang lain tahu?” tanya
Leeteuk dengan wajahnya yang kini muram
“Aniya. Sepertinya belum ada member kita
yang tahu.”
Sebagai leader, Leeteuk merasa memiliki kewajiban untuk
membantu mengatasi permasalahan yang dialami membernya. Namun pada kenyataannya
tak banyak rahasia member yang diketahuinya. Itulah yang membuatnya sedih.
Karena itulah Jongwoon merasa memiliki kewajiban membantu hyungnya itu dengan cara mendekati dan
mencari tahu masalah yang dialami dongsaengnya
lalu kemudian memberi tahunya pada Leeteuk. Ya, itulah Kim Jongwoon. Sosok yang
sebenarnya sangat dewasa untuk ukuran seorang namja yang tampak aneh dihadapan para fans atau member lain.
Dua hari sudah Donghae berada di Mokpo. Menghabiskan waktu
bercerita didepan makam appanya dan
berjalan menyusuri pantai. Butir-butir kenangannya bersama appa dan juga dongsaengnya
seakan jatuh dan terulang lagi di depan matanya. Ia masih ingat ketika ia dan
adiknya bermain dipantai sambil menunggu appanya
pulang dari bekerja. Sosok yang sangat ia rindukan dan ia butuhkan saat ini.
“Appa… andai kau ada disini dan menghiburku…
Aku tidak tahu harus cerita pada siapa. Aku takut mereka akan mengkhawatirkanku
dan bersikap berlebihan padaku. Itu jelas akan membuatku semakin sulit untuk melupakan
Yoona.” Batinnya tatkala menatap matahari yang tengah tenggelam
Sebuah sentuhan yang teramat keras terasa dibahu Donghae.
Mungkin lebih tepat seperti sebuah pukulan karena meninggalkan sedikit rasa
sakit. Ditengoknya seseorang yang kini tengah rapat memeluk bahunya itu dan
membuatnya menggelengkan kepala. Siapa lagi kalau bukan Amber, yeoja tampan yang selalu muncul
tiba-tiba layaknya sebuah bayangan.
“Aishh jinjja. Kau hampir membuatku mati
terkena serangan jantung.” Keluhnya
Sebuah senyum dilayangkan oleh Amber dan membuat runtuh
seketika kekesalannya.
“Kau selalu
muncul tiba-tiba dan selalu tahu dimana aku berada.” Keluhnya lagi
“Hahaha
tentu saja. Oh iya, apa hyung punya
masalah?” tanya Amber dengan suaranya yang tegas dan tak menggambarkan sosok yeoja yang memiliki kelemahan
“Aniya. Aku hanya sedang merindukan appaku.” Ucap Donghae yang mencoba
mengalihkan pandangan dari tatapan tajam Amber
“Hyung. Jika kau memiliki masalah,
berbagilah denganku. Bukankah doraemon memiliki mini dora yang selalu
membantunya? Aku juga begitu. Karena aku adalah ‘mini donghae’mu, jadi aku akan
membantumu. Arrachi???”
Donghae menatap yeoja yang
umurnya 6 tahun lebih muda darinya. Dikalungkannya lengannya pada leher Amber
dan ditariknya kepala yeoja itu
kedalam ketiaknya. Menunjukkan rasa gemas dalam dirinya pada yeoja itu.
“Kajja, hari sudah malam. Udara malam
tidak baik untuk kesehatanmu. Malam ini kau menginap dirumahku saja.”
“Arghh hyung… Lepaskan aku. Bagaimana bisa kau
membawaku seperti membawa bada?” gerutu Amber yang diiringi tawa terkekeh dari
Donghae
Umma Donghae juga terlihat sangat menyayangi Amber. Jika ada
Amber, pastilah ia akan memanjakannya dengan makanan. Hal itu membuat Amber
betah berada di Mokpo.
Pagi ini, Donghae yang berencana kembali bersama Amber ke Gwangjin-gu,
apartemen tempat tinggal Super Junior. Namun mereka memutuskan untuk
jalan-jalan dahulu. Ya, tentu saja dengan penyamaran yang lengkap. Kacamata,
topi dan jaket berkerudung.
Amber mengajak Donghae untuk melakukan bungee jump yang
terlihat tinggi itu. Penolakan keras pun ia terima dari Donghae. Wajarlah
dengan tinggi tubuhnya yang standart atau bisa dikatakan pendek, ia takut
sekali dengan yang namanya ketinggian. Namun Amber berhasil menyeret paksa
Donghae hingga berada di area bungee jump itu.
“Percayalah
padaku hyung. Ini benar-benar
menyenangkan.”
“Bagaimana
kau bisa bilang menyenangkan? Dengan ketinggian seperti ini kau akan melompat?
Kau benar-benar bukan yeoja normal.”
celetuk Donghae yang kini begitu erat berpegang pada pagar dipinggir area.
“Bagaimana
kalau kita melakukan couple? Jadi kita akan melompat kebawah berdua. Ayolah hyung, ini bisa mengurangi stressmu.”
Donghae pun menyerah pada kemauan Amber dan melakukan bungee jump
secara bersama-sama sambil berpelukan erat. Teriakan keras, mereka gemakan
tatkala mereka telah terjun bebas dari arena bungee jump tersebut.
“Hufhhh daebak. Benar-benar mendebarkan dan menyenangkan.”
Gumam Donghae tatkala sudah menyelesaikan bungee jump-nya.
“Benar kan hyung yang kubilang? Kapan-kapan kau
harus mencoba sendirian.”
“Tapi,
sebaiknya kau berhenti bermain seperti ini. Ini bukan permainan yang baik untuk
yeoja. Dasar kau ini.”
“Arasseo arasseo. Yang penting sekarang hyung sudah sedikit rileks kan?”
Amber tidak langsung kembali ke dormnya sepulang dari Mokpo.
Ia malah memutuskan untuk mengikuti Donghae ke dorm Super Junior.
Seperti biasa, Amber selalu berjalan dengan begitu ringannya
hingga seperti ia tidak pernah menyentuhkan tumitnya diatas tanah. Itulah yang
kini diperhatikan Donghae tatkala Amber melepas sepatunya dan memasuki
apartemen Super Junior dengan langkahnya khasnya itu.
Tak hanya itu, setiap kali bertemu para sunbaenya, ia selalu
menodongkan tangannya dari jauh dan memeluk sunbaenya itu layaknya namja yang saling bertemu. Begitu pula hari ini, dengan gayanya
yang khas, ia memeluk para member Super Junior dengan begitu akrabnya hingga
membuat Donghae tanpa sadar tersenyum saat memperhatikannya.
“Sepertinya
kita tidak perlu mengkhawatirkannya kini. Amber benar-benar sudah menolong
kita.” Bisik Leeteuk pada Jongwoon yang ada disampingnya yang ditanggapi
anggukan oleh Jongwoon
“Aku baru
membuat masakan. Makanlah bersama kami.” Ajak Ryeowook
“Huwaa jinjja? Kebetulan aku lapar sekali
setelah berteriak tadi. Hyung, ayo
kita makan.” Kata Amber pada Donghae
“Amber Liu, apa
yang telah kau lakukan dengan Donghae tadi?” tanya Eunhyuk
“Bungee
Jump. Ahhh pasti Oppa juga belum pernah
mencobanya kan? Bagaimana kalau lain kali kita melakukannya bersama?” balas
Amber dengan mulut yang penuh makanan
“Apa yang
kau maksud melompat dari ketinggian? Yakkk… Amber Liu, bagaimana seorang yeoja menyukai hal seperti itu?” sahut
Leeteuk
“Hyung, sepertinya kau melupakan jika dia
itu bukan yeoja yang normal.” Sahut
Kyuhyun yang mendapat tatapan tajam dari Amber
“Jadi Oppa ingin bilang kalau aku ini aneh?” sahut Amber
“Aku tidak
mengerti yang kau katakan. Bisakah kau bicara dalam bahasa Spanyol?” goda
Kyuhyun dengan wajah evilnya
“Arghhh…
orang-orang disini aneh. Aku harus segera pergi.” Gerutu Amber sambil
mengembungkan pipinya.
Tawa dan candaan pun malah semakin berlanjut dengan sikap
polos Amber itu. Sesekali Donghae yang duduk disampingnya, mengacak-acak rambut
Amber karena gemasnya.
****
Matahari mulai meredupkan sinarnya pada sore hari ini. hanya
ada semilir angin dingin dan rintik gerimis kecil yang mulai menjatuhi kota
Seoul ini. tak seperti yeoja pada
umumnya yang memakai payung atau berteduh, Amber lebih memilih mengerudungkan
jaketnya dan melanjutkan langkah kakinya menuju sebuah rumah kecil yang jauh
dari pemukiman penduduk. Rumah yang
selalu dikunjunginya tanpa sepengetahuan siapapun bahkan oleh Krystal,
dongsaeng sekaligus sahabatnya.
Dilepasnya penyamarannya itu tatkala memasuki rumah yang
tidak lain adalah miliknya sendiri. Ia melanjutkan langkah kakinya menuju
sebuah kamar yang penuh dengan tempelan foto dan juga poster seorang namja. Dijatuhkannya tubuhnya diatas
tempat tidur dan ditatapinya satu per satu gambar di dinding kamarnya.
“Tampan, hangat dan selalu membuatku nyaman. Entah bagaimana
bisa aku memutuskan untuk merajut cinta sepihak ini, yang justru membuatku
sulit lepas darimu. Kau seperti sebuah udara yang harus kuhirup setiap waktu.
Tanpamu dadaku serasa sesak. Andai saja aku benar-benar bayanganmu. Bagiku itu
sudah lebih dari cukup.”
Amber melangkahkan kakinya dan
memandang keluar dari jendela kamarnya. Terlihat begitu jelas sebuah gedung
berlapis yang sangat megah. Sebuah gedung yang tidak lain adalah sebuah
apartement, dimana salah satu lantainya adalah milik para member Super Junior.
“Dari sini aku bisa melihatmu Oppa. Meskipun
aku tidak bisa tahu apa yang kau lakukan disana. Aku selalu melihatmu. Ya…
sejak masa traineeku, aku selalu melihatmu. Tapi apa kau tahu tentang semua itu,
Donghae Oppa?”
Bunyi singkat terdengar nyaring
dari kantong celananya. Membuyarkan pembicaraan Amber pada dirinya sendiri.
Dilihatnya kotak kecil yang serba guna itu. Sebuah pesan masuk dari Krystal
yang tampak begitu mencemaskan dirinya.
- eonni… kau dimana? Kenapa semalam tidak
pulang? -
- ahh mianhae, aku tidak memberi kabar
kemarin. Sebentar lagi aku akan pulang. ^_^ – sms balasan dari Amber
“Eh,
ada pesan lagi? Dari hyung?”
- hei mini donghae, besok datanglah ke tempat
latihan. Aku sudah meminta eunhyuk untuk meluangkan waktu. Jadi kita bisa
berlatih rap dan juga dance bersama-sama. -
“Ahhh
pasti dia memiliki masalah lagi dengan Yoona eonni. Biasanya jika sudah seperti itu, dia akan menyibukkan diri
dengan berlatih dan berlatih. Dasar… kenapa tidak kau belajar menyukai yeoja lain? Sudah tahu sering bertengkar
dengan Yoona eonni, tapi masih saja
suka padanya.” Gerutu Amber
Sesuai janji, Amber menuju ketempat
latihan dimana sudah ada Donghae, Kyuhyun dan Eunhyuk yang tengah bercanda dan
tertawa.
“Kenapa
Kyuhyun Oppa juga ada disini?” tanya
Amber
“Jika
kau ingin belajar dance, aku jagonya tahu. Bagaimana mungkin kau tidak
mengikutsertakanku? Bukankah kau bilang aku adalah idolamu di Super Junior?”
“Aishh… Oppa sepertinya kau terlalu
percaya diri semenjak jadi main dancer.”
“Hahahaha
aku setuju dengan Amber. Bagaimanapun juga kau tidak akan mengalahkan kami.”
Sahut Eunhyuk
Suasana tempat latihan kembali
menjadi ramai dan penuh tawa. Semuanya tertawa, begitu pula Donghae.
“Dia tertawa… entah kenapa aku begitu
bahagia melihatnya tertawa apalagi saat ia tengah memiliki masalah. Aku juga
hampir lupa jika aku pernah mengatakan jika Kyuhyun Oppa adalah idolaku di
Super Junior. Kenapa seperti itu? Ya, tentu saja semua itu adalah kamuflase
untuk menutupi perasaanku pada pria itu. Pria yang mencuri semua perhatian dan
hatiku.” Batin Amber tatkala menatap Donghae
Seusai melakukan latihan dance dan
rap, Kyuhyun dan Eunhyuk pergi dahulu untuk syuting acara televisi mereka.
Menyisakan Donghae dan Amber berdua didalam tempat latihan itu.
TBC
Untuk part berikutnya main castnya bisa berubah sewaktu-waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar